Saya sukaaa banget mewarnai kuku. Masing-masing warna tuh kayak ngebawa nuansa berbeda. Kadang merah menyala, kadang pink lembut memesona, atau hijau kuning ceria.
Saya menikmati momen mewarnai kuku sebagai me time yang ga boleh diganggu gugat.
Kamu suka juga ngga Sist pake kutex? Kalo iya, toss dulu dong kita!
Ga ada alasan melarang orang menikmati kebahagiaan walau dengan cara sederhana kan?
Kebahagiaan random ini mirip lho seperti hebohnya anak-anak (juga dewasa) meneriaki bis Om telolet Om...! Lalu orang-orang tertawa senang jika om bis merespon dan membunyikan klakson telolet. Kek gitu doang, senengnyaaa... kek dapet apa. Padahal, jika masanya lewat, teloletpun terlupa dengan sendirinya. Sama dengan kutex ini. Timbang kutex doang, cintanya ampe segitunya.
Nah, biar hobi mewarnai kuku tetap bisa tersalurkan, sebagai muslimah, saya memanfaatkan periode bulanan. Kebetulan banget siklusnya cepat dan rutin.
Harus banget nunggu datang bulan, mba? Iya. Kan cat kuku/kutex ini menutup bagian anggota tubuh yang harus dibasuh saat wudu. Jadi, wudu kita ngga sah kalo pake kutex. Wudu ngga sah, otomatis salat juga ga sah dong. Makanya, kita pake cat kukunya pas lagi ngga salat aja ya Sist.
Kalo mens nya udah lewat, ya udah kita hapus lagi kutexnya. Gampang kan.
Apa saja sih kandungan dalam kuteks? Benarkah ada kandungan kimia berbahaya dalam kuteks dan bagaimana cara meminimalkan dampaknya ya?
Menurut penelitian yang dilakukan The Environmental Working Group dan Duke University menunjukkan kuteks mengandung bahan kimia berbahaya yang disebut triphenyl phopshte (TPHP). Nah, TPHP ini biasa digunakan dalam pembuatan plastik dan untuk penghambat api dalam furnitur busa.
Selain TPHP, bahan kimia lain yang terkandung dalam kuteks adalah:
1. Toluene, ciri khasnya adalah wangi yang menyengat. Efek yang ditimbulkan saat digunakan adalah rasa mual, pusing, dan merasa letih, dan menjadi salah satu penyebab birth defect. Penggunaannya sudah di-banned di Eropa tapi masih digunakan di Amerika.
2. Dibutyl Phthalate (DBP), bahan kimia ini dapat mengganggu reproduksi seseorang. Penggunaanya pun sudah di-banned di Eropa namun masih banyak dipakai di Amerika.
3. Formaldehyde, uapnya bisa memicu asthma dan bisa menyebabkan kanker paru-paru.
4. Formaldehyde resin, yang dapat menyebabkan alergi.
5. Camphor, zat ini menyebabkan kuku berubah kuning ketika terlalu sering menggunakan kuteks akibat hilangnya nutrisi pada kuku.
Nah, kelima kandungan di atas sudah tidak boleh lagi ada dalam kuteks. Tapi beberapa perusahaan kosmetik tetap menggunakannya karena zat-zat tersebut membuat kuteks awet, fleksibel/mudah diratakan, kuat dan tak mudah terkelupas. So, jika kamu pengin beli kuteks, perhatikan labelnya ya. Ada istilah 3-free, 5-free, dan 9-free formula nail polish. Istilah ini menjadi klaim suatu brand kuteks yang sudah tidak lagi menggunakan bahan-bahan berbahaya di atas.
Saya kasih bocorannya ya, merek yang sudah 5-free yaitu: KL, O.P.I, ZOYA, CHANEL, Sally Hansen, L'Oreal, Wet n Wild. Semuanya brand hi-end dan drugstore.
Berikut ini tips aman memakai kuteks buat yang cintaaa banget pakai kuteks:
Saya menikmati momen mewarnai kuku sebagai me time yang ga boleh diganggu gugat.
Kamu suka juga ngga Sist pake kutex? Kalo iya, toss dulu dong kita!
Ga ada alasan melarang orang menikmati kebahagiaan walau dengan cara sederhana kan?
Kebahagiaan random ini mirip lho seperti hebohnya anak-anak (juga dewasa) meneriaki bis Om telolet Om...! Lalu orang-orang tertawa senang jika om bis merespon dan membunyikan klakson telolet. Kek gitu doang, senengnyaaa... kek dapet apa. Padahal, jika masanya lewat, teloletpun terlupa dengan sendirinya. Sama dengan kutex ini. Timbang kutex doang, cintanya ampe segitunya.
Nah, biar hobi mewarnai kuku tetap bisa tersalurkan, sebagai muslimah, saya memanfaatkan periode bulanan. Kebetulan banget siklusnya cepat dan rutin.
Harus banget nunggu datang bulan, mba? Iya. Kan cat kuku/kutex ini menutup bagian anggota tubuh yang harus dibasuh saat wudu. Jadi, wudu kita ngga sah kalo pake kutex. Wudu ngga sah, otomatis salat juga ga sah dong. Makanya, kita pake cat kukunya pas lagi ngga salat aja ya Sist.
Kalo mens nya udah lewat, ya udah kita hapus lagi kutexnya. Gampang kan.
Apa saja sih kandungan dalam kuteks? Benarkah ada kandungan kimia berbahaya dalam kuteks dan bagaimana cara meminimalkan dampaknya ya?
Menurut penelitian yang dilakukan The Environmental Working Group dan Duke University menunjukkan kuteks mengandung bahan kimia berbahaya yang disebut triphenyl phopshte (TPHP). Nah, TPHP ini biasa digunakan dalam pembuatan plastik dan untuk penghambat api dalam furnitur busa.
Selain TPHP, bahan kimia lain yang terkandung dalam kuteks adalah:
1. Toluene, ciri khasnya adalah wangi yang menyengat. Efek yang ditimbulkan saat digunakan adalah rasa mual, pusing, dan merasa letih, dan menjadi salah satu penyebab birth defect. Penggunaannya sudah di-banned di Eropa tapi masih digunakan di Amerika.
2. Dibutyl Phthalate (DBP), bahan kimia ini dapat mengganggu reproduksi seseorang. Penggunaanya pun sudah di-banned di Eropa namun masih banyak dipakai di Amerika.
3. Formaldehyde, uapnya bisa memicu asthma dan bisa menyebabkan kanker paru-paru.
4. Formaldehyde resin, yang dapat menyebabkan alergi.
5. Camphor, zat ini menyebabkan kuku berubah kuning ketika terlalu sering menggunakan kuteks akibat hilangnya nutrisi pada kuku.
Nah, kelima kandungan di atas sudah tidak boleh lagi ada dalam kuteks. Tapi beberapa perusahaan kosmetik tetap menggunakannya karena zat-zat tersebut membuat kuteks awet, fleksibel/mudah diratakan, kuat dan tak mudah terkelupas. So, jika kamu pengin beli kuteks, perhatikan labelnya ya. Ada istilah 3-free, 5-free, dan 9-free formula nail polish. Istilah ini menjadi klaim suatu brand kuteks yang sudah tidak lagi menggunakan bahan-bahan berbahaya di atas.
Saya kasih bocorannya ya, merek yang sudah 5-free yaitu: KL, O.P.I, ZOYA, CHANEL, Sally Hansen, L'Oreal, Wet n Wild. Semuanya brand hi-end dan drugstore.
Berikut ini tips aman memakai kuteks buat yang cintaaa banget pakai kuteks:
- Minimalkan penggunaan. Jika kuku jari tangan sudah berkuteks, biarkan kuku kaki polos. Begitu pula sebaliknya. Beri rentang waktu yang cukup untuk 'beristirahat' dalam penggunaan kuteks, misalnya cukup pakai seminggu dalam satu bulan, dan biarkan kuku dalam keadaan polos tanpa kuteks lebih lama.
- Baca label, hindari kuteks yang mengandung 3 atau 5 bahan kimia berbahaya di atas.
- Lakukan sendiri.
- Jangan dihirup, lakukan pengecatan kuteks di tempat terbuka dengan ventilasi yang baik.
Itu dia, serba serbi kuteks yang perlu kita tahu. Meski mewarnai kuku dengan kuteks membuat kita hepi dan percaya diri, tetap perhatikan aturan dan cara aman memakainya ya, Sist. Selain kita sesuaikan dengan kesehatan, juga kita sesuaikan dengan aturan agama kita.
Denger-denger sih ada kutex yang sah dipakai salat. Tapi saya sendiri belum pernah pakai. Belum lihat juga kaya apa wujudnya, dan apa saja bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Ada yang tau ngga belinya di mana? Kasi tau dong.***
Klo ga lagi dapet tp pengen pake kuteks, aku biasanya pake merk inglot. Itu katanya bisa lewat air wudhu. Jd ga perlu nunggu datang bulan dulu buat pake kutek. Hehehe..
BalasHapusOoh, iya denger-denger sih gitu. Inglot ya mereknya. Bedanya dengan kutek biasa apa ya?
HapusSaya pas masih sendiri nyaris gak pernah ngutekin kuku. Tapi setelah punya anak perempuan baru deh. Awalnya cuma jadi korban anak, "Bun, kukunya Mae warnai ya?" Berawal dari sana lah, akhirnya suka sama warna warni kuteks. Makenya paling cuma pas haid doang karena lagi gak shalat. Hehehe. Informasi mba jadi tambahan nih buat saya. Thanks yaa...
BalasHapusIya mbak.
HapusMakasih juga :)
dulu waktu kecil pernah smpat coba2 pakai kuteks. tpi hasilnya malah buat kuku saya jadi kasar mba. tfs. tips nya membantu sekali ini
BalasHapusIya betul. Itu efek dari bahan kimia yang terkandung dalam kutex. Makanya ada vitamin khusus untuk kuku untuk memperbaiki kesehatan pasca diberi kutex.
HapusIya nih saya pernah denger ada kutex yang bisa dipake sholat. Tapi apa ya? Penasaran.
BalasHapusSaya belum nemu juga di kota saya. Belum nyari online juga sih. Masih menikmati kutex biasa.
HapusDaku belum pernah beli kutek yang merk2 di atas :D :D
BalasHapusTapi sering beli yang di minisoo. Suka sama warna-warnanya yag dove dan gampang banget dilepas. Jadi walaupun memang lagi nggak haidh.. kalo lagi iseng.. aku pake aja di rumah (kalo keluar masih belum PD), trus kalo mau sholat dinggal di cobel.
Iya. Warna warninya yang bikin sukak
HapusAku juga suka kak pake kutex. Sama juga pas lagi ga sholat pakenya hihi
BalasHapusTapi aku baru tau nih soal bahan2 yang dilarang. Kali lain akan leh perhatian deh. Tfs ya kak
Iya sama-sama, Kak.
HapusBerarti bisa jadi penanda dong mba, bila lagi pakai kutek kuku berati mbanya lagi dapet, hehehe.
BalasHapusEmang sih mba, sebagian orang mewaranai kuku sebagai kebahagiaan tersendiri. Kalau aku sih nggak tahan dengan baunya dan nggak pandai juga buatnya. Bisa belepotan jadinya tangan.😂
Iya saya juga kadang belepotan kalau tangan kiri yang makein tangan kanan.
HapusTapi asyik aja sih, belepotan juga, ga papa ^:^
Saya punya banyak kuteks dulu, soalnya bisnis Oriflame, jadinya suka beli produknya buat dicobain.
BalasHapusAsyik sih pakai kuteks, tapi kalau sekarang nggak ada waktunya hahaha.
Saya pengen nih pakai kuteks yang bisa dibuat sholat :D
Ada ya kutex oriflame?
HapusBagus ngga mba?
Saya mau ah nanti beli ke saudara yang member oriflame
Kutex, duh dulu juga sering pakai
BalasHapusTapi begitu menopause ngga bisa pakai lagi deh :D
Sudah puas pas dulu ya, hehe...
HapusKuteks saya ga tahu di ruangan yang mana menyimpan nya. Secara saya sendiri sama sekali tidak familiar
BalasHapusYang saya tahu ada tanga untuk mengambil pesanan ke sana
Tak pernah pakai kuteks ya mbak :)
HapusSaya dulu pas lagi suka-sukanya pakai kutex juga make pas saat saat ga sholat saja. Gonta ganti warna dan suka tukeran sama teman-teman kantor jaman ngantor.
BalasHapusSekarang mau pakai kuteks lebih ke arah males saja, hahaha
Padahal kalau pakai kutex suka banget ama aromanya. Kadang sengaja itu aku hirup.hahaha
Jangan dihirup malah mbak :)
HapusAku dari dulu kok ya pengen sih pake kuteks, tapi gak pernah bisa pake sendiri, yang ada berantakan belepotan kemana-mana. Terus gak sukanya kalo abis pake kuteks ya itu dia mba kukunya jadi kaya kering.
BalasHapusIya. Efek bahan kimianya itu mbak, makanya kuku jadi kering.
HapusMakanya ada vitamin khusus untuk kuku.
Pakai kuteksnya juga sekali sebulan aja sih. Jarang-jarang, tidak setiap hari. Jadi ada waktu buat jeda kuku untuk istirahat.
Teh Lasmi, toss dulu, ah! Ku juga penyuka kuteks! Dulu sebelum mengenal INGLOT, cyclus mewarnai kuku mengikuti cyclus haid, haha. Tapi sejak membaca banyak referensi bahwa kuteks yang kusebut namanya di atas itu bisa membuat air dan oksigen menembus ke bawah kuku, aku menggunakannya setiap hari, Teh, karena bisa dibawa shalat. Alhamdulillah, I am so happy. :) Haha.
BalasHapusSalah satu me-time aku juga ini, Teh, mewarnai kuku. Haha. Tosssss!!!!
Senangnya ketemu temen.
HapusNanti saya cari ah inglot ini
Aku suka makein kuyeks tapi gak suka pakai kuteks. Habisnya baru dipakai bentar udah ngelupas. Kan jadi sebel.
BalasHapus