Tahun ini usia saya memasuki umur 17 tahun jalan. (Jalan 20 tahun doang kok, nggak banyak, Haha!) Sebagai remaja kedaluwarsa alias sweet seventeen, makin banyak saja yang dipikirkan.
Kadang ada kekhawatiran meski kedewasaan berpikir pun makin bertambah. Misalnya saya pernah tiba-tiba khawatir tentang keberlangsungan hidup anak-anak. Saat itu salah satu sahabat kental saya baru saja kehilangan suami yang mengalami kecelakaan laut saat bertugas.
Sedih membayangkan andai tiba-tiba suami pergi untuk selamanya menghadap Sang Pencipta. Yang pertama kali saya pikirkan tentu anak-anak. Bagaimana mereka nanti jika harus hidup tanpa orang tua? Sedangkan kami orang tuanya belum memiliki apa-apa untuk ditinggalkan untuk mereka.
Ah, sepertinya saya belum terlalu tua. Kelak, mungkin ada yang akan saya sesali dari masa muda ini. Namun saat ini, masih banyak hal yang bisa dikerjakan. Selama jantung ini masih berdetak dan paru-paru belum kehilangan fungsinya menghirup udara, selama itu kita masih diberi kesempatan untuk mengisi kehidupan sebaik-baiknya.
Sebelum Ini Terjadi ...
Saya pernah mendengar broadcast di radio tentang survey yang dilakukan kepada orang-orang tua. Hasil survey tersbut menunjukkan lima hal yang disesali di masa tua. Yaitu:
1. Tidak bekerja keras selagi muda
Sebanyak 92% responden menyatakan hal yang paling ia sesali saat menjadi tua adalah menyesali masa muda yang tak diisi dengan kerja keras sehingga ketika tua ia tidak memiliki apa-apa untuk diwariskan.
Banyak yang berpendapat: “nikmatilah masa muda, karena masa muda tidak akan terulang.”
Sebenarnya itu tidak salah. Hanya saja, bagaimana kita menikmati masa muda itu akan menentukan masa tua kita nanti. Jika dinikmati dengan bekerja keras, belajar keras, berpikir jauh ke depan, maka hasilnya bisa dipetik di kemudian hari.
Santuy boleh, kerja keras tetap jadi gaya hidup.
2. Salah pilih pekerjaan
Responden sebanyak 73% menyatakan hal yang disesali saat tua ialah merasa salah memilih pekerjaan saat muda. Sehingga mereka tidak menikmati pekerjaannya dan hasilnya menjadi kurang maksimal.
Beruntung sekarang ini sudah banyak tes penelusuran minat dan bakat yang dapat membantu anak dan remaja dalam memilih bidang studi dan juga pekerjaan yang sesuai. Salah satunya adalah test STIFIn yang diklaim sebagai shortcut menjadi orang yang expert di bidang yang sesuai personal genetiknya.
Tes-tes seperti ini sangat bermanfaat agar tidak ‘membuang waktu’ untuk mempelajari dan menghabiskan energi pada hal-hal yang justru tidak berguna di masa yang akan datang. Tes ini juga meminimalkan sesal di kemudian hari akibat salah memilih pekerjaan.
Mumpung masih muda, boleh coba deh ikut tes ini. Bukan berarti setelah ikut tes lalu berganti bidang pekerjaan loh ya. Namun, dengan mengetahui karakter dasar kita jadi tahu bagaimana mengatasi kesulitan yang terjadi dalam pekerjaan.
3. Salah mendidik anak
64% yang disesali responden survey adalah ketika menyadari mereka telah salah dalam mendidik anak-anak. Sesal yang dirasakan justru datang setelah tua dan tak bisa diperbaiki lagi.
Islam sudah memiliki panduan dalam mendidik anak. Sebab ibu adalah madrasah pertama, maka carilah istri yang bisa mendidik anak-anak. Istri yang bisa menjadi patner bagi kepala rumah tangga. Sebab suami adalah penanggung jawab bagi pendidikan anggota keluarga, maka carilah suami yang memahami tanggung jawabnya. Suami yang bisa mendidik istri dan anaknya.
Pendidikan bukan hanya mengajarkan berhitung dan menghafal pelajaran, lebih dari itu pendidikan karakter dimulai dari penanaman kebiasaan baik di rumah. Kelak, anak-anak inilah yang akan meneruskan nilai-nilai kebaikan dari orang tuanya dan menjadi investasi pahala yang tak putus.
4. Tidak menghargai pasangan
Hasil survey berikutnya tentang hal yang disesali saat tua, sebanyak 56% orang yang memasuki usia tua menyesal karena selama ini tidak menghargai pasangannya.
Yah, namanya juga masih muda, masih kuat, apa-apa masih bisa dilakukan sendiri, terkadang bantuan atau perhatian dari pasangan kurang dihargai. Namun, tatkala raga mulai menua dan rapuh, baru terasa jika kita membutuhkan orang lain yang tulus melayani.
Selagi masih muda, yuk, hargai pasangan kita. Karena pasangan yang tulus adalah satu dari sedikit sekali orang yang akan terus menemani hingga tua, bahkan hingga menutup mata.
5. Tidak menjaga kesehatan dengan baik
Beberapa orang banyak yang menjalani masa tua dengan badan bugar. Mereka masih bisa beraktifitas sehari-hari dengan baik. Namun, banyak sekali orang tua yang seiring usia kondisi kesehatannya jauh menurun, bahkan sakit-sakitan. Tak jarang, mereka membutuhkan bantuan orang lain meski untuk keperluan pribadi. Belum lagi dengan biaya untuk berobat atau kontrol kesehatan ke rumah sakit secara rutin.
Ada 47% responden yang merasa menyesal karena tidak menjaga kesehatan saat muda sehingga mengalami berbagai masalah kesehatan di usia tua.
... Sesal Kemudian Tiada Guna
Itulah lima hal yang akan disesali saat usia tua. Sekarang ini, mumpung masih muda, sebaiknya mulai deh, kita tata hidup sebaik-baiknya. Mumpung masih ada kesempatan, mari bekerja keras. Mumpung belum terlambat, kita didik anak-anak sebaik-baiknya. Mumpung masih ada waktu, yuk perbaiki hubungan dengan pasangan. Mumpung masih sehat dan kuat, yuk jaga kesehatan kita dengan hidup sehat.
Meski tua itu pasti, tapi nasib saat tua itu kita yang tentukan.
Makin kita diam saja tak berbuat apa-apa, makin besar kekhawatiran menghapi hari tua.
Makin kita bersungguh-sungguh mengisi masa muda, makin menipis kemungkinan sesal di kemudian hari.
Jika kita sudah berusaha memaksimalkan hidup, tapi Tuhan menghendaki hidup kita tetap jauh dari harapan, baru deh, bisa santuy. Itu namanya takdir. Nikmati saja. Sebab semua takdir Tuhan itu baik.
Santuy lah pada tempatnya. ***
Saya masih jomblo, belum bisa menghargai pasangan. jangankan hari tua, sekrang pun saya menyesal karena belum punya gebetan :D
BalasHapusAyo cari gebetan mas jangkaru, biar nanti ada yang menemani kita di hari tua.😊
HapusAyo cari gebetan.
HapusBiar ada yang disesali di hari tua karena tak menghargai pasangan :D
Salah satunya kesehatan memang harus diperhatikan ya, asal tidak sakit-sakitan di hari tua.
BalasHapusMendidik anak juga, banyak sekali nih, jadi khawatir hari tua nanti.😭
Berbenah n mengisi masa muda dari sekarang ya biar ngga menyesal kelak.
Hapusyang sering menjadi penyesalan itu adalah kesalahan waktu mendidik anak dan berakhir dengan sesuatu yang tidak diinginkan
BalasHapusPas usia 17tahun aku nggak bener2 belajar pas di sekolah. Akhirnya dapat nilai MTK yang gak terlalu bagus, nggak bisa masuk kampus idamanku, dan sekarang merasa menyesaaaaal banget pas usia 28 tahun. Beneran.
BalasHapusnah waktu SMA kudu udah tau minat nya di bidang apa, biar waktu kuliah nggak salah pilih jurusan, jadi intinya cita cita akan tercapai
BalasHapustapi masa SMA ini kadang bikin bingung juga, kayak aku dulu, maunya jadi ini itu, atau akunya aja yang ga jelas rencananya hehehe
Bener banget, Mbak. Kelima hal tersebut jangan sampai disesali.saya kadang ngerasa Salah jurusan pas kuliah, ternyata enggak sesuai dengan minat dan bakat saya. Ya sudahlah, sekarang saya berusaha bersyukur atas segala nikmat-Nya.
BalasHapusDaku malah usia 17 tahun baru kelar SMU, haha, ya dicandain dah mah temen karena soal KTP 😁.
BalasHapusAkhirnya rehat setahun biar genap usia 18 tahun jadi mahasiswa
Bisa dikataan, 5 hal di atas mulai saya sesalkan Mbak. Masih berupa gelenyar karena merasa belum berhasil memantaskan diri jadi orangtua. Ekonomi masih menjadi pusat atensi sehingga kadang rasanya anak terbengkelai. Belum lagi banyaknya keluhan sakit di badan
BalasHapusAku sangat belajar pada kedua orangtuaku. Betul banget, semua hal positif mesti kita tekuni dan biasakan semenjak muda. Ketika tua, kita tinggal menikmati hasilnya. Sebisa mungkin aku berusaha seperti itu. Nggak mau lah menjadi beban bagi anak-anak saat tua nanti. Ini bukan takut anak-anak nggak mau mengurus kita, ya. Tapi menyadari bahwa anak-anak akan punya kehidupan dan tanggungjawab sendiri terhadap keluarganya.
BalasHapusEh, aku sudah kenal STIFIn juga loh. Bermanfaat banget. Bukan hanya untuk urusan pekerjaan tapi juga tentang mendidik anak-anak.
Penyesalan selalu belakangan. Kalo di depan namanya pendaftaran :D
BalasHapusTentang tidak menghargai pasangan, aku sering komen di mana-mana, "Kalo masih punya pasangan yang baik, banyak-banyakin aja bersyukur. Jangan malah menyinyiri hidup orang lain."
Sepakatt Mbak Lasmi, yg hrs bekerja keras sm mendidik anak itu. Plus banyakin amal ibadah jg deh krn dunia cm stasiun kita numpang lewat, huhuu
BalasHapusDi umur segini,aku kdg menyesal kenapa ga sedari awal kerja, mulai berinvestasi. Terlalu banyak having fun dulu. Tapi setidaknya setelah nikah jadi sadar , dan mulai start invest. Penting, untuk masa tua. Biar gimana, ga pengen aja nanti nyusahin anak2 di saat udah pensiun.
BalasHapusJadi sedikit tersentak baca tulisanmu mba. Reminder banget buatku utk lebih perhatian juga Ama kesehatan. Bener sih, justru dr skr harus lebih hati2 terutama soal makanan. Krn efeknya kdg ga cepet dirasain, tp nanti pas umur makin menua ya ..