Semua orang sepakat bahwa melatih tanggung jawab harus dibiasakan sejak kecil. Begitu pula keterampilan mengelola uang, sama penting dengan keterampilan hidup lain yang perlu dimiliki. Kemandirian anak dalam kebersihan diri, mengelola waktu, mengelola emosi, keterampilan bersosialisasi, dll, akan lebih sempurna jika anak dapat bertanggung jawab mengelola uang sejak kecil.
Pasca melaksanakan sunat kemarin, si Bujang mendapat banyak ‘sumbangan’ uang dari saudara dan kerabat. Setelah dihitung, jumlahnya lebih dari 1,5 juta.
Sebenarnya dia sudah ingin sekali membeli gadget sendiri dengan uang itu. Namun, karena Si Bujang baru berumur delapan tahun, saya dan ayahnya sepakat tidak mengijinkannya membeli gadget saat ini.
Nah, agar dia tidak kecewa, kami membebaskan si Bujang untuk membelanjakan uangnya sendiri. Dia bebas membeli apa saja dengan uang itu asalkan ada manfaatnya. Ternyata, lima hal inilah yang akhirnya dia beli.
1. Perlengkapan Sekolah dan Buku
Setiap awal tahun ajaran, si Bujang dan kakaknya memang selalu membeli alat tulis dan perlengkapan sekolah dengan uang tabungan mereka sendiri. Dari mulai buku tulis, buku bacaan, pulpen, tas, seragam sekolah, bahkan sepatu.
Mereka membeli menggunakan uang hasil tabungan tanpa intervensi dari kami orang tuanya, baik itu brand yang mereka pilih, model tas, model sepatu, warna, harga, dll, kami bebaskan untuk memilih sendiri. Terkadang mereka meminta pendapat saat memilih, tapi keputusan tetap ada di tangan mereka. Dengan cara ini saya mengajarkan anak berlatih bertanggung jawab dan membuat keputusan terkait pengelolaan uang sejak kecil.
Baca juga: Borong Buku di Gor Kridanggo
2. Alat Olah Raga
Begitu sembuh dari sunat, Si Bujang bilang ingin membeli sepeda baru dengan uangnya. Namun, karena sepeda lama masih bagus dan bisa dipakai, akhirnya dia membeli alat olah raga lain.
Dia membeli tiga buah raket dan koknya. Raket lama milik si Bujang memang sudah rusak. Mengapa tiga? Ternyata satu raket ia berikan pada kakaknya, satu raket untuk dipinjam-pinjamkan pada teman mainnya, dan satu lagi khusus untuk dipakainya sendiri. Bisa saja si Bujang.
Karena merasa membeli dengan uang sendiri, perlakuannya terhadap raket -raket dan kok itu terlihat ‘spesial’. Ia menyimpannya rapi di kamar setelah selesai digunakan. Raket sebelumnya yang dibelikan sang ayah, tidak disimpan se-istimewa itu lho. Ckckckc!
Agaknya membeli benda ini pun berhasil melatih anak bertanggung jawab mengelola uangnya. Si Bujang memilih raket dengan harga yang sesuai dengan uangnya.
3. Hewan Peliharaan
Memiliki hewan peliharaan memang banyak manfaatnya. Kami pernah punya kucing hingga sebelas ekor. Sekarang ini kucing kami tinggal dua ekor, namanya Shaggy dan Mochino. Si Sulunglah yang sangat rajin membersihkan dan memberi makan.
Mungkin karena ingin suasana baru, minggu lalu si Bujang minta diantar ayahnya membeli akuarium dan ikan-ikan.
Si Bujang memilih sendiri aquarium berukuran kecil, ikan, juga perintilan-perintilan yang diperlukan untuk menghias aquarium makin cantik. Sesekali ayahnya terlihat memberi masukan agar semua yang dibeli sesuai dengan jumlah uang yang mereka bawa dari rumah. Itu juga cara ayahnya mendidik anak bertanggung jawab mengelola uang.
Begitu terpasang, sudut ruang yang berisi aquarium itu langsung jadi tempat favorit anak-anak untuk berkumpul dan bercengkrama setiap hari. Si Bujang sangat telaten memberi pakan tiap pagi dan sore. Tampaknya merawat ikan-ikan cocok untuk anak laki-laki yang kurang menyukai perawatan ribet ala kucing.
hobi baru si Bujang sekarang memberi makan ikan |
4. Mainan Idaman
Sejak mengenal gadget, si Bujang jarang membeli mainan. Kalau nggak main game dan bosan bermain dengan teman-teman, biasanya dia sangat senang merangkai mainan lego yang ia beli sejak umur tiga tahun. Tapi rupanya, kemarin itu dia ingin membeli mainan baru.
Apa yang dia beli? Ternyata mainan senapan laras panjang yang mirip dengan senjata-senjata dalam game yang sering ia mainkan di ponsel milih saya atau ayahnya. Kami membeli mainan itu sepulang dari membeli alat tulis karena tokonya berdekatan. Lagi-lagi, si Bujang memilihnya setelah menyesuaikan dengan uang yang ia bawa.
Senapan mainan ini tanpa peluru, hanya suara berisik yang keluar begitu dikokang dan ditembakkan. Tiap hari senapan mainan itu dimainkan dan dinamai D’Cobra. Jika malam diletakkan di samping tempat tidur. Wkwkwk!
Baca juga : Asah Otak dengan Puzzle IQ Pak Eko
5. Tak Bisa Jalan-jalan, Beli Makanan Kesukaan
Setelah membeli keempat benda di atas, si Bujang yang masih memiliki sisa uang, membeli makanan kesukaan yaitu wafer dan brownies. Berhubung semua penghuni rumah juga menyukai makanan ini, jadilah si Bujang men-traktir wafer dan brownis untuk semua orang.
Sebenarnya anak-anak sering bergantian mentraktir kami jalan-jalan. Liburan sekolah tahun lalu kami ditraktir main ke Trampoline. Kali ini karena dalam masa pandemi covid-19, kami tak bisa jalan-jalan seperti tahun sebelumnya. Jadilah traktir jajanan dari warung sebelah saja, sudah cukup lah. Saling mentaktir seperti ini bikin kami makin dekat.
Saya beruntung memiliki anak-anak yang sehat, manis, dan memiliki empati. Mereka tidak menuntut harus jalan-jalan menghabiskan libur panjang setahun sekali. Saat ini, jika tak urgen sekali, hampir semua aktifitas dilakukan di rumah.
Untuk soal kesehatan, sekarang ada Halodoc yang sangat membantu dan memberi solusi kesehatan secara online.
Halodoc adalah sebuah aplikasi kesehatan berbasis android yang bisa diunduh melalui Google Play Store. Kita bisa konsultasi dan tanya dokter umum dan spesialis di mana saja dan kapan saja secara online. Dokter spesialis anak juga ada loh.
Selain itu kita juga bisa membeli obat yang langsung di antar ke rumah. Halodoc bisa jadi tempat untuk menemukan dokter yang tepat pula dan kunjungan ke rumah sakit jadi lebih mudah. Memang aplikasi ini bertujuan memberi kemudahan akses layanan kesehatan bagi semua lapisan masyarakat.
Itulah pengalaman membeli lima benda yang bisa melatih anak bertanggung jawab dalam mengelola uang. Anak tak perlu dilarang membelanjakan uang mereka sendiri. Asalkan benda yang dibeli tepat, justru akan banyak memberikan manfaat.
Mungkin kelak anak akan lupa berapa nilai pelajaran matematikanya di sekolah. Namun, anak tidak akan lupa bahwa bertanggung jawab mengelola uang tidaklah sulit dengan membeli benda bermanfaat. Hal ini akan terus diingat dan membekas pada pribadi anak. Begitu pula untuk hal-hal penting seperti mengutamakan kesehatan banyak orang di masa pandemi dengan Halodoc.
Selain membeli kelima benda di atas, pastinya ada yang memiliki pengalaman lain. Boleh share di kolom komentar, ya.***
Pernah nyoba hewan peliharaan, anaknya angin2an mba. Mati deh kelincinya :(
BalasHapusbutuh smartphone deh
BalasHapusuntuk mendukung
Damai rasanya ya mba kalau lihat anak sudah bisa mengendalikan dirinya biar ga menuruti nafsu. Masya Allah
BalasHapusAnaku senang bersepeda, jadi punya beberapa sepeda di rumah. Kita suka bikin2 makanan kesukaan juga daripada bosan melulu abis PJJ trus hihihihih :) Berbenah rumah dan bercocok tanam juga oke sih buat relaksasi.
BalasHapusHalodoc ini solusi banget yah apalagi ketika mencari info kesehatan secara online, semoga kita sehat selalu yah.
BalasHapusSaat anak sudah terbiasa dididik seperti ini menjadikan mereka terbiasa mengelola keuangan di masa akan datang yah. Di sekolah,saya sering mendengar keluhan orang tua siswa mengenai perlengkapan yang sering hilang seperti pensil,setip yang harus diganti bahkan setiap hari. Nah, ternyata ketika diberi tanggungjawab membeli dengan tabungan sendiri maka ada rasa tanggungjawab juga untuk menjaganya yah.
BalasHapusBeneran memang jika anak akan bertanggung jawab mengelola keuangan jika dibiasakan sejak dini dan ada pendampingan. Anak sulungku, untuk persiapan UN SMP dulu beli laptop. Bapaknya bilang dananya sekian, eh dia mau buka tabungannya buat nambahin biar dapat yang bagusan...Dan beneran karena merasa sepertiga adalah uangnya, dia jaga itu laptop baik-baik kwkw.
BalasHapusOh ya waktu kecil pernah beli hamster tapi mati semua karena kami titipkan saat mudik lebaran.
Anakku biasanya nabung buat beli buku atau mainan kesukaannya...
BalasHapusBtw klo kami pelihara kucing di rumah
Daku juga pernah persen obat lewat halodoc, nggak menyangka cepet diantarnya, dan asik juga milihnya karena ketahuan mana yang masih ada dan yang udah habis stoknya
BalasHapusSeneng banget akutu baca artikel dari parrents yang bisa memutuskan kalo gadget belum dibutuhkan anak usia dini. Dan .. ini bisa aku usulkan ke sodaraku. Biar ponakanku juga diajari hal yang sama. Ijin share ya kak.. (sofiadewi)
BalasHapusMiara binatang memang cara bagus buat buat melatih anak bertanggung jawab ya.
BalasHapusBtw, 1,5 abis buat belanja atau ada yg dititipin ke mamanya? :D
Saya berhasil membuat si sulung pandai mengatur uang dan mengendalikan keinginan jajan. Dia lebih senng menyimpan uang untuk beli sesuatu yang diimpikan.
BalasHapusTernyata, si tengah kebalikannya. Mungkin karena kami agak memanjakannya, sehingga kalau mau beli apa kami beliin. Karena inginnya receh sekali.
Anak saya juga suka kucing tapi tidak beli sih. Kadang ada kucing yang dibuang orang lalu dipungut. Paling beli makanan buat kucing.
BalasHapusAnak saya juga suka main raket dan kemarin aku belikan dua. Lumayan buat olahraga biar ngga main hape terus.