Kalimat ini banyak dijadikan patokan para pengusaha dalam membangun bisnis. Bagi penjual yang baru mulai merintis, kalimat itu bisa dikatakan sangat relate.
Bagaimanapun, goal dari semua bisnis dan usaha, tentu saja untuk mendapatkan pembeli barang dan jasa yang dijual.
Berbagai macam strategi marketing pun diterapkan. Biaya yang tidak sedikit, dikeluarkan para pelaku usaha untuk mempromosikan produk dan jasa mereka. Mulai dari promo, diskon, endorsement, pameran, undian berhadiah, sampai menjadi sponsor event dan kolaborasi dengan usaha lain. Semua itu tujuannya untuk meningkatkan penjualan.
Menjadi Bos Bagi Diri Sendiri
Berwirausaha memang menyenangkan, bukan? Kita bisa mengatur waktu kerja sesuai keinginan. Jenis usaha yang dipilih, sesuai dengan karakter dan bakat. Selain itu modal usaha pun bisa disesuaikan dengan kemampuan.
Tapi... membangun bisnis tidak selalu mudah ternyata, ya? Saya ini, contohnya. Membangun Rumah Tsabita dari nol, sama sekali bukan hal yang mudah. Sudah punya barang dagangan, punya keahlian untuk dijual jasanya, eh, pembeli yang datang tidak sesuai dengan harapan.
Setelah berjalan beberapa lama, saya menerapkan konsep MUDAH DITEMUKAN tersebut.
Menjadi Mudah Ditemukan
Mudah ditemukan dapat diartikan banyak hal. Secara umum, hal berikut ini banyak dilakukan pelaku usaha yang bisa diartikan dalam kriteria 'mudah ditemukan'.
1. Lokasi strategis.
Lokasi favorit pelaku usaha agar mereka mudah ditemukan pembeli contohnya seperti di:
- pinggir jalan raya,
- dekat perempatan,
- kios pasar paling depan / paling ujung dekat pintu masuk,
- dekat masjid,
- alun-alun,
- dekat tempat wisata,
- dekat pusat kota, dll.
Lokasi yang strategis memungkinkan barang dan jasa terjual lebih banyak dibandingkan dengan lokasi yang tidak strategis karena mudah ditemukan oleh pembeli.
2. Akses mudah ke lokasi.
Meski tempat usaha tidak berada di tempat yang dianggap stategis, jika memiliki akses yang mudah untuk menuju ke lokasi, maka hal itu bisa dikatakan mudah ditemukan.
Akses tersebut contohnya bisa berupa:
- kendaraan umum yang tersedia sepanjang hari,
- kondisi jalan yang tidak rusak,
- profil usaha dan lokasi tersedia di Maps,
- mudah diingat, dll.
3. Pelayanan ramah.
Mudah ditemukan tidak hanya diartikan dalam bentuk kebendaan saja, tapi juga meliputi pelayanan sebagai satu kesatuan agar penjual mendapatkan banyak pembeli.
Banyak usaha yang bangkrut karena pelayanan yang buruk. Misalnya owner dan karyawan yang tidak ramah, sombong, terlibat berbagai masalah dalam hubungan sosial dengan pelaku usaha lain, hubungan yang buruk dengan keluarga, karyawan yang ber-attitude buruk, dll, akan memengaruhi citra usaha yang sedang dibangun.
Pelayanan yang ramah akan memuaskan pembeli. Pembeli yang puas akan merekomendasikan usaha tersebut pada orang lain.
Bagi pemilik usaha, mengikuti bermacam aktifitas juga membuka peluang agar makin mudah ditemukan. Makin banyak kenalan, teman, kolega, rekan pengusaha lain, maka makin terbuka kesempatan untuk mengembangkan usaha.
Dua peluang besar yang didapatkan dengan menjalin hubungan baik dengan orang lain adalah:
- Menjadikan mereka patner kerja, seperti suplier, distributor, reseller, produsen, atau
- Menjadikan mereka sebagai konsumen atau calon konsumen yang membeli barang dan jasa kita.
Sangat mudah menjalin hubungan dengan banyak orang. Di antaranya,
- Aktif mengikuti organisasi kemasyarakatan.
- Bergabung dengan berbagai komunitas, seperti komunitas pecinta kucing, pegiat literasi, penghobi tanaman hias, organisasi keagamaan, dll, kegiatan yang sesuai dengan passion.
- Membuat akun media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, atau masuk dalam grup Whatsapp yang mendukung aktifitas usaha.
Makin luas lingkaran pertemanan, maka akan makin mudah juga kamu ditemukan.
4. Ada di mana-mana.
Beberapa jenis usaha membuka peluang kerja sama dengan sistem franchise agar mudah dijangkau pembeli.
Membuka cabang di beberapa tempat, memudahkan pemilik usaha mendapatkan lebih banyak pembeli. Namun, hal itu mungkin hanya akan mudah dilakukan untuk perusahaan skala besar dengan modal yang juga besar.
Untuk usaha yang masih skala menengah agar makin berkembang, yuk jualan online saja. Sekarang ini kita bisa mengembangkan usaha dengan memanfaatkan kemudahan berjualan melalui e-commerce, salah satunya adalah jualan di Lazada.
Naik kelaz dengan jualan di Lazada |
Tren Belanja Online dari Masa ke Masa
Sebelum mengenal jual beli online melalui aplikasi e-commerce seperti sekarang ini, pernah nggak sih, dulu, membeli barang secara online?
Kalau saya, jujur saja tidak pernah. Membeli online saja tidak, apalagi untuk berjualan online, nggak bisa sama sekali.
Memang, sebelum mudah menjual barang dan jasa seperti mudahnya jualan di Lazada sekarang ini, tren belanja online sudah melewati berbagai masa. Seperti tertulis pada salah satu artikel yang berjudul Tren Belanja Online yang bisa dibaca di blog Yuk Jualan Online dari Lazada.
Kita ulas sedikit untuk pengetahuan, yuk. Biar nggak lupa bersyukur, bahwa ternyata kita ini sudah hidup di zaman yang sangat memudahkan penjual untuk jualan di Lazada.
1. Belanja online melalui forum jual beli di website
Akhir tahun 1999 dan awal tahun 2000, pertama kali saya melihat berita di televisi mengenai forum belanja online melalui Kaskus. Saat itu saya terkagum-kagum dengan kecanggihan pebisnis-pebisnis yang bisa menjual barangnya secara online!
Pembeli dan penjual tidak perlu bertemu. Penjual menawarkan barang melalui forum jual beli seperti Kaskus setelah mendaftar. Pembeli bisa mencari barang yang diinginkan melalui kolom search. Nantinya, penjual akan memberikan nomor telepon atau handphone agar mudah berkomunikasi dan melanjutkan transaksi jual beli.
Tren Belanja online masih menjadi transaksi elit dan terbatas karena pada masa itu. Pengguna website di komputer hanya kalangan tertentu, handphone masih menjadi barang mahal, dan internet belum dikonsumsi secara merata.
Sayangnya, cara ini banyak kasus penipuan yang tidak terselesaikan karena tidak adanya pihak yang bertanggung jawab sebagai saksi dan penengah.
2. Belanja online melalui media sosial
Tren belanja online berkembang ke media sosial dengan munculnya Facebook pada pertengahan tahun 2000, yaitu sekitar tahun 2008.
Pengguna facebook menjual dan membeli berbagai macam barang secara online meski tidak bertemu secara langsung. Sistemnya sama seperti sebelumnya, yaitu bertransaksi melalui telepon (atau SMS) yang diberikan oleh penjual di media sosial.
Cara berbelanja online melalui media sosial ini pun rawan resiko dan penipuan, bahkan sampai sekarang. Apabila penjual atau pembeli tertipu, tidak ada pihak yang bisa dimintai pertanggungjawaban. Salah satu contohnya jika barang yang dikirim tidak sesuai, atau pembeli tidak membayar barang yang dikirim.
3. Belanja online melalui e-commerce
E-commerce mulai dikenal di Indonesia tahun 2010. Tampilannya masih tampilan website. Fiturnya pun sangat sederhana dan belum lengkap seperti sekarang.
Tren belanja online makin meningkat seiring dengan makin meratanya penggunaan internet di tengah masyarakat yang dapat diakses melalui handphone. Aplikasi yang bisa diunduh pun sangat memudahkan pembeli dalam membeli barang yang diinginkan.
Transaksi jual beli online melalui e-commerce dinilai lebih aman karena pembeli dapat melakukan komplain pada penjual.
Tak hanya melayani pembeli, saat ini pun beberapa e-commerce turut memberi layanan bantuan bagi para penjual. Salah satu e-commerce yang selalu membantu seller adalah Lazada, yang memiliki fitur inkubasi dimana tim Lazada akan membantu seller baru untuk berjualan.
Melalui fitur ini, seller baru akan diajarkan berbagai hal selama 3 bulan; mulai dari mempelajari bagaimana caranya upload produk hingga cara menaikkan penjualan.
Selain itu, Lazada juga menyediakan fitur promosi produk baru, dimana seller dapat mempromosikan produk barunya untuk mendapat trafik dan penjualan lebih cepat.
Lazada juga selalu mengajarkan seller-nya teknologi-teknologi baru seperti livestreaming. Dengan semua kemudahan-kemudahan ini, yuk jualan online!
Jualan di Lazada menjadi satu cara penjual untuk mudah ditemukan pembeli. Peluang meningkatkan penjualan jauh lebih besar! Yuk jualan online!
Banyak tips sukses jualan di Lazada di Seller Center |
Yuk Jualan Online Melalui Lazada
Gimana sih, cara jualan di Lazada?
Langkah-langkah berikut bisa membantu buat yang ingin mulai jualan di Lazada.
1. Buat toko online.
Berikut cara membuat toko online untuk jualan di Lazada
- Masuk ke laman https://www.howwesell.asia/id/yukjualanonline/
- Klik “Mulai Berjualan”.
- Pilih salah satu, apakah ingin menjual di “Marketplace Lazada” atau “LazMall”.
- Masukkan nomor telepon dan kode yang dikirim melalui SMS
- Isi data yang diperlukan.
- Pastikan kamu sudah membaca dan memahami Ketentuan Layanan (Penjual), Perjanjian Jasa Logistik, dan Kebijakan Privasi.
2. Lengkapi informasi toko.
Alamat terdiri dari alamat, alamat gudang, dan alamat toko. Ketiga alamat ini bisa sama, atau pun berbeda tergantung pada informasi toko online yang kamu kelola.
Pastikan alamat sudah benar agar tidak terjadi kesalahan pada biaya pengiriman dan beban biaya.
3. Unggah Identitas
Selain alamat toko online, selanjutnya unggah identitas pemilik atau penjual berupa KTP bagi WNI atau paspor untuk WNA agar bisa diverifikasi.
Jika hendak menjual di Lazada sebagai perusahaan, kamu perlu menggunakan NIB (Nomor Izin Berusaha) dan Izin Usaha dari OSS saat pengungkit.
Ikuti langkah-langkah di atas agar bisa mulai jualan di Lazada dengan aman.
Ikuti langkah-langkah di atas agar bisa mulai jualan di Lazada dengan aman.
4. Isi nomor rekening
Selain langkah di atas, isi juga bagian nomor rekening untuk menampung hasil jualan di Lazada.
Pada tahap ini, kamu akan diminta untuk mengisi informasi berupa nomor rekening, nama bank, dan mengunggah foto buku tabungan/giro.
Pastikan informasi identitas dan rekening yang Anda miliki sama sehingga Lazada dapat melakukan verifikasi data penjual.
5. Unggah Produk
Setelah semua persyaratan dipenuhi, mulai jualan di Lazada dengan mengunggah produk yang akan dijual minimal 10 produk di toko online jika ingin jualan di Lazada.
Untuk menambahkan produk jualan di Lazada, kamu bisa klik “Tambah Produk” atau “Add Products” dari dashboard Seller Center.
Usahakan untuk mengunggah foto produk yang jelas dan menarik. Kemudian, beri nama pada produk yang dijual. Isilah nama produk dengan merek, model, jenis produk, atau kegunaan produk dan gunakanlah kata kunci yang paling banyak dicari.
6. Mulai Berjualan
Kini saatnya untuk mulai jualan di Lazada. Toko online sudah siap untuk menerima pesanan.
Jualan online akan membuat barang dagangan kita mudah ditemukan. Jika sebagai penjual kita bisa selalu fast response, maka kita bisa langsung mendapatkan banyak pembeli dan pelanggan.
Setelah membaca artikel di blog Yuk Jualan Online dari Lazada, jika flash back ke zaman dulu, ternyata jualan online sekarang ini sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Kesimpulan
Setelah membaca artikel di blog Yuk Jualan Online dari Lazada, jika flash back ke zaman dulu, ternyata jualan online sekarang ini sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Tua, muda, laki-laki, perempuan, di desa, di kota, semua orang sekarang mengenal internet dan handphone. Tidak seperti zaman dulu yang hanya kalangan tertentu saja.
Aplikasi dan fitur untuk berjualan online kini pun sangat mudah digunakan. Dari segi keamanan, tentu saja berjualan online di e-commerce lebih aman.
Lazada melindungi seller dan buyer agar tidak terjadi penipuan yang merugikan salah satu pihak atau keduanya. Berbeda dengan transaksi belanja online sebelumnya yang rawan penipuan karena tidak adanya saksi & penengah.
Manfaatkan tren belanja online masa kini untuk meningkatkan penjualan. Barang dan jasa yang kita jual pun, akan mudah ditemukan. Jualan di Lazada selain mudah, juga aman dalam transaksinya. Jadi, yuk jualan online!***
Berjualan di marketplace seperti Lazada membuat peluang pasar jadi lebih luas. Apalagi trend belanja online saat ini, semua dibeli melalui ponsel pintar dan tunggu barang yang dipesan di rumah, lebih efisien waktu dan tenaga.
BalasHapusLazada memang tiada duanya. Selalu melakukan inovasi yang tak terduga. Selain aman, barang juga terjaga keasliannya. Dengan berjualan di Lazada, proses jual beli jadi jauh lebih mudah. Gak pakai ribet
BalasHapusBelanja online emang jadi pilihan saat ini
BalasHapusMencoba jualan online di Lazada bisa jadi peluang yang menjanjikan
Apalagi kalau jualan barang yang lagi tren
Memang sekarang ini trendnya jualan online ya Mba. Semakin banyak yang nyari barang secara online. Jadi nggak ada salahnya jualan online di platform yang tepat seperti Lazada
BalasHapusJualan di ecommerce kayak Lazada sekarang mudah ya. Tinggal bikin akun, verifikasi lalu upload produk. Asal rajin posting dan promosi insya Allah ketemu pembeli yang tepat ya, mba.
BalasHapusSaya ngalamin tuh beli online di FJB (forum jual beli) di kaskus
BalasHapusTantangannya memang harus teliti milih seller yang amanah
Kalau sekarang lebih enak, ada e-commerce biar makin aman
Kalau umkm buka toko di Lazada yakin pasti produknya bisa dikenal sampai internasional, yg penting mau belajar dan terus berkembang.. beruntung seller yg buka toko online di Lazada banyak fitur yg disediakan khusus buat seller yg mau bertumbuh
BalasHapusBukan lagi rahasia umum yaa kalau jualan dan belanja online memang jadi trend dalam satu dekade ini. Apalagi kalau sudah dipermudah dengan fitur-fitur untuk mengembangkan bisnis.
BalasHapusYup aku ikuti tren belanja online pas tanggal kembar karena memang butuh beli keperluan rumah tangga dan senangnya bebas ongkos kirim hehe
BalasHapusJualan online lewat Lazada banyak untungnya ya. Selain ada pendampingan, Lazada juga selalu update tren berjualam online terkini..
BalasHapuswah kutipannya bagus banget, mbak. memang sih salah satu kunci biar toko kita dilirik pembeli itu mudah ditemukan yaa. makanya kalau jualan online sekarang juga ada seo-nya biar tokonya bisa ditemukan orang
BalasHapusAku mulai kenal belanja online tuh sejk tahun 2012 deh kayaknya. Waktu itu emang bener di media sosial.
BalasHapusHabis itu baru dah ke e-commerce. Sampai sekarang.
Berjualan secara online emang membuat pasarnya jadi semakin luas dan produk kita lebih mudah untuk ditemukan.
BalasHapus